Cerita Dewasa Rela Ditidurin Dokter Demi Mendapatkan Pekerjaan Diklinik

Nih guys kali ini Ceritaseks.asia akan mengulas tentang Cerita Dewasa Rela Ditidurin Dokter Demi Mendapatkan Pekerjaan Diklinik, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan di jamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati Cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.

Cerita Dewasa Rela Ditidurin Dokter Demi Mendapatkan Pekerjaan Diklinik
Cerita Dewasa Rela Ditidurin Dokter Demi Mendapatkan Pekerjaan Diklinik

Cerita Dewasa Rela Ditidurin Dokter Demi Mendapatkan Pekerjaan Diklinik

Cerita Dewasa - Panggil saja aku Santi, usiaku 20 tahun. Aku bekerja di salah satu klinik kecantikan. Lulus SMA aku tidak meneruskan pendidikanku. Bekerja mencari uang sudah jadi pilihanku. Banyak pengalaman kerja yang aku dapatkan dari yang menjadi pelayan toko, penjaga konter cellular, semua sudah aku rasakan. Pedihnya mencari uang untuk mencukupi kebutuhanku yang semakin hari semakin banyak.

Memenuhi kebutuhan rumah membantu ibuku yang hanya buruh cuci dan setrika. Aku memiliki satu adik yang masih bersekolah di bangku sekolah menengah pertama. Ayahku sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Ibuku tulang punggung keluarga jadi mau nggak mau aku harus membantu segala kebutuhan yang ada di rumah. Aku memiliki paras yang cantik kulitku juga putih.

Aku selalu mudah memperoleh pekerjaan, selain penampilanku aku juga pandai berbicara dan menarik perhatian orang. Namun kini aku bekerja di sebuah klinik kecantikan. Padahal aku hanya lulusan SMA tidak seperti teman-temanku yang pernah berkuliah dan memiliki pengalaman tentang perawatan wajah. Dulu awalnya interview dengan Pak Johan yang punya Klinik kecantikan.

Aku memberanikan diri untuk mengirim lamaran di klinik tersebut. Ya aku pede aja percaya jika aku lolos dan bisa bekerja di klinik itu. Penampilanku yang rapi dan menarik perhatian itu membuat aku semakin percaya diri. Waktu interview selama 3 hari dan semua terlewatkan dengan sangat lancar. Apalagi saingan aku wajah dan penampilannya jauh berbeda denganku.

Aku lebih cetar tentunya, setiap kali datang interview semua orang selalu saja memandangiku dari atas hingga ke bawah. Hari ke-3 itu penentuan diterima atau tidaknya. Dan saat itu harus berhadapan dengan pemilik klinik yaitu Pak Johan. Ntah kenapa biasanya aku dapat nomor awal tetapi ini paling akhir. Aku menunggu berjam-jam namun aku harus tetap sabar. Cerita Sex Dewasa

Satu persatu masuk untuk wawancara langsung dengan pemilik klinik itu. Kira-kira 30 0rang sudah memasuki ruangan itu. Masih tersisa 10 lagi rasanya udah kucel make-up ku. Aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan memakai make-up kembali supaya Fresh. Seger rasanya udah nggak lengket lagi dan kembali dengan ke-PD an ku,

“Nona Santi Ansari..”, Terdengar suaraku dipanggil dengan lantang,

Aku memasuki ruangan yang hanya ada Pak Johan pemilik klinik. Ketika awal masuk aku berjabat tangan dengannya, tampak wajahnya memandangiku dengan sedikit aneh. Memegang tangangku juga lama sekali, setelah itu aku duduk dan diamelepaskan tanganku.

Ketika aku duduk dia masih saja memandangiku dengan tajam. Pria yang kira-kira berumur 35 tahun itu sepertinya aneh karena selalu memandangiku dengan penuh makna. Aku hanya menundukkan kepala saja, pakaian yang aku kenakan memang seksi sesuai kriteria yang diinginkan. Mungkin dia terpesona dengan kecantikan ku,

“Dengan mba Santi ya ? cantik sekali..”.

“Iya pak.. terimakasih pak..”.

Sekitar 30 menit pak Johan mewawancarai aku. anehnya lagi pertanyaannya tidak sesuai dia bertanya yang menurutku tidak begitu penting. Karena lebih kepada kepribadianku namun aku tetap menjawab semua pertanyaannya dengan baik. Sorotan matanya begitu tajam, aku semakin tidak mengerti apa yang dia pikirkan. Aku memang berpenampilan sexy dengan lipstick yang merah merona. Penampilan yang sangat pas jika bekerja di klinik ini,

“Mbak Santi sebenarnya masih ada satu session lagi, yaitu cek kesehatan. Disini banyak berhadapan dengan pasien yang berbeda-beda keluhannya. Alat yang digunakan juga tidak sembarang alat. Takutnya kesehatan mbak Santi kurang mendukung”.

“Oh gitu ya pak, saya nurut saja pak yang penting saya bisa diterima sebagai karyawan disini..”.

“Silahkan berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan, saya cuci tangan terlebih dahulu ya mbak”.

Ternyata pas aku lihat papan namanya pak Johan itu seorang dokter. Pantes aja dia mau ngecek kesehatan tubuhku. Aku langsung saja berbaring ditempat tidur itu. Pak Johan tidak kunjung datang sampai-sampai aku gelisah kedinginan karoena AC-nya terasa banget. Terdengar pak Johan sedang mengunci pintu dan kemudian mendekati aku,

“Sebelumnya maaf ya mbak”, tangan pak Johan membuka kancing bajuku.

Kala itu aku memakai kemeja, jas ketat dan rok mini. Payudaraku yang besar terlihat menonjol dan aku memakai rok yang sangat mini. Dia membuka kancing bajuku yang paling atas dan memasukkan stetoskop dia sentuh-sentuh dadaku dengan alatnya itu. Terus dia menekan alatnya, heran ngeceknya kok lama sekali. Semakin kebawah mengenai payudaraku aku merasa geli.

Aku juga pernah periksa ke dokter tapi ini kok lama sekali. Pak Johan sepertinya ada maksud lain,

“Sexy, putih, bersih dan kenyal..”, ucap pak Johan.

“Maksdunya pak ?”.

“Kamu sexy, aku suka deh sama kamu”, tangannya membelai wajahku.

“Apa-apaan ini pak, jangan seperti ini pak”, ucapku dengan ketakutan.

“Sudah nurut aja sama bapak nanti kamu pasti saya terima sebagai karyawan disini”.

“Jangan pak.. Jangan lakukan ini”.

Tampaknya Pak Johan tidak menghiraukan perkataanku. Dia langsung mendekati dan wajahnya berada didepan wajahku. Aku tampak ketakutan dengan wajah ganas pak Johan. Bibirnya semakin dekat dengan bibirku dan akhirnya dia mengecup bibirku.


Aku tidak bisa menolaknya, karena saat itu aku ketakutan dan yang ada dipikiranku aku harus bekerja disini. Terpaksa aku hanya terdiam sementara bibirku terus di kulum dengan lembut. Sesekali kepalaku bergerak dan ciuman itu lepas, namun pak Johan menarik wajahku kembali dia menciumi bibirku. Tangannya membuka kancing bajuku yang masih tertutup. Dari atas hingga ke bawah sehingga aku tidak mengenakan baju. Dinginnya ruangan membuat badanku terasa kaku. Sepertinya dia sengaja membuat ruangan ini dingin,

“Tenang saja Santi malam ini aku akan menghangatkan tubuhmu”.

Aku masih saja terdiam, kemudian pak Johan meraba payudaraku. Kedua tangannya meraba-raba payudaraku hingga tubuhku bergetar karena sangat geli. Lalu dia mendekatkan wajahnya di depan kedua payudara dan langsung saja menciumi dengan penuh kenafsuan,

“Aaahhhhhh pak.. Aaaahhhh”.

Aku sedikit mendesah karena merasakan kenikmatan. Sebelumnya aku pernah melakukan hubungan seks dengan mantan pacar aku. Lama-lama aku merasakan kenikmatan dengan berbagai belaian pak Johan. Tanpa perlawanan apapun aku hanya terbaring dengan manja. Pak Johan berada diatasku sebelumnya dia melepas pakaiannya. Cerita Seks

Walaupun sudah berumur pak Johan tampak gagah ketika tidak mengenakan baju. Aku lihat kulitnya juga bersih mulus semulus kulitku. Aku lihat penis pak Johan mulai tegak ketika dia hanya mengenakan celana dalam. Mungkin aku juga horny saat itu melihat ke gagahan pak Johan. Setelah itu pak Johan langsung saja membuka BH ku dan langsung menciumi payudaraku.

Putingku dijilati dengan lidahnya. Tubuhku semakin bergetar dibuatnya melayang,

“Aahhhh.. aahhh.. pak.. aaahhh.. ooohhh.. aaahhhhh”.

Kedua payudaraku dijilati hingga aku lemas kemudian dia mengulumnya. Seperti bayi yang menyusu ibunya pak Johan begitu beringas,

“Aakkkhhh.. pak.. ooohh.. aaakkkhhh.. oohhh.. paakkk.. aaahhh”.

Hanya desahan yang bisa aku ucapkan, terus dia mencoba membuat aku semakin horny. Tubuhku dibelai dengan sangat lembut dan bibirnya semakin turun ke bawah. Pusarku diciumi tubuhku semakin menggeliat manja,

“Aahhh.. pak.. aahhhh”.

Lalu dia meraba melepaskan rok miniku secara perlahan. Tangannya meraba-raba memekku dari atas hingga ke bawah. Aku semakin tak kuasa menahan hawa nafsu yang sangat memuncak itu. Memekku terlihat dengan sedikit bulu kemaluan. Jemarinya membuka lipatan demi lipatan memekku aku mendesah keras,

“Aaaaahhhhh.. pak.. aaahhhh nikkmaaatt ahhhh”.

Jemarinya menyusuri bagian demi bagian dan akhirnya salah satu jarinya bisa masuk kedalam lubang memekku. Jarinya berhasil masuk dan berputar-putar didalam aku merasakan kenikmatan hingga mengeluarkan cairan dari memekku,

“Ooohhhh.. aaahhh.. aaaahhh.. ooohh.. aaakkkhhh.. lagi pak.. aaaahhhh”.

Penis pak Johan memanjang dan siap untuk beraksi. Tampak dia melepaskan jemarinya dan mendekatkan penis tepat didepan mulutku. Dia meminta aku mengulum penis besarnya. Aku memasukkan penis itu ke dalam mulutku dan aku kulum dengan lembut,

“Ooohhh enak sekali.. aahhh lebih masukkk lagi aaaaahhhhh”.

Tangan pak Johan menekan kepalaku agar lebih menunduk dan seluruh penisnya masuk ke dalam mulutku. Sambil aku kocok penisnya dia tampak merasakan kenikmatan yang lebih. Dengan tiba-tiba dia melepas penisnya dan dia gesek-gesekkan di memekku. Perlahan dia masukkan penisnya kedalam lubang kenikmatanku.

Perlahan tapi pasti karena sudah tidak perawan lagi memekku mudah untuk dimasuki,

“Aaahhhhhhh.. aaaahhhhh.. aaaaahhh..”.

Dia menekan penisnya agar masuk kedalam memekku. Masuklah seluruh batang penis pak Johan ke dalam memekku. Dia menekan terus penisnya hingga mentok ke dalam memekku,

“Aaaahhhh.. oohhh aakkhhh pak.. aaaahhh.. ooohhh.. terus pak”.

Kakiku diangkat ke atas dan mengangkang lebar. Penisnya keluar masuk membuat aku semakin memuncak. Tangan pak Johan tidak henti-hentinya meremas payudaraku dengan keras. Tubuhku menggeliat manja saat itu. Gerakan semakin keras penisnya serasa tidak bisa keluar lagi, tertancap di dalam memekku. Keringat bercucuran dingin berubah menjadi kehangatan, Cerita Sex

“Oohhh.. aaahhh.. ooohhh.. aahhh.. oohhhh”.

Aku beberapa kali mengeluarkan cairan dari memekku. Terlihat sangat basah aku sangat merasakan kenikmatan yang lebih. Tak lama kemudian pak Johan menegeluarkan spermanya,

“croootttt,, croootttt.. crrotttt”.

Sperma itu keluar dan dia semprotkan di bibir dan tubuhku. Aku menelan sedikit sperma yang menempel di bibirku. Tubuhku banyak sperma sehingga terasa sangat lengket. Aku segera bangun dan membersihkan tubuhku sembari menggunakan pakaian kembali. Akupun dipastikan bekerja di klinik itu dengan gaji yang lumayan. Sejak saat itu aku dan pak Johan sering melakukan hubungan seks dan kemudian aku diberi uang olehnya.


Nahh guys itu lah Cerita Dewasa Rela Ditidurin Demi Mendapatkan Pekerjaan Diklinik. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..
LihatTutupKomentar
Cancel