Nih guys kali ini Ceritaseks.asia akan mengulas tentang Cerita Seks Janda Minta Bayaran Ngentot Untuk Membayar Uang Kontrakan, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan di jamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati Cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.
Cerita Seks Janda Minta Bayaran Ngentot Untuk Membayar Uang Kontrakan |
Cerita Seks Janda Minta Bayaran Ngentot Untuk Membayar Uang Kontrakan
Cerita Dewasa - Namaku Budi adalah seorang karyawan yang tinggal di kota Bandung, aku tinggal bersama paman dan bibiku. Sampai suatu waktu bibi dan paman ku pindah rumah tapi rumah yang sekarang aku tinggali tetep tidak dijual, karena sayang untuk di tinggal sendiri bibiku menyarankan untuk di kontrakan saja rumah itu. Rumah itu ada 2 tingkat , ditingkat dasar di kontrakan, sampai akhirnya ada wanita yang ingin ngontrak dan bibiku menyetujui nya.
Konsep pembayaran nya bulanan, 1 bulan, 300rb. Wanita itu bernama Bu Lina, perlu diketahui Bu Lina adalah seorang janda berumur 32 thn ditinggal oleh suaminya karena melakukan KDRT, dia menceritakan kenapa suaminya melakukan KDRT karena dia marah tidak mendapatkan keturunan dari Bu Lina.
Bu Lina orangnya baik, tutur katanya sopan serta gaya berpakaian nya pun terbilang sopan. Sudah hampir 3 bulan dia ngontrak di rumah bibiku, aku senang karena ada teman untuk ngobrol di rumah, lama-kelaman aku dan Bu Lina makin akrab sampai-sampai aku sempat ketiduran di ruangan dimana Bu Lina mengontrak.
Singkat cerita, karena keakraban kami, gaya berpakaian Bu Lina menjadi beda, sekarang dia berani memakai baju yang ketat, celana pendek sebatas paha atau hanya memakai daster terusan sebatas paha sehingga paha putih nya yang mulus serta toket nya yang sekel terpampang dengan indah.
Perlu diketahui Bu Lina orang nya lumayan cantik bertubuh putih, lekuk tubuh nya aduhai, pantatnya semok, toket nya besar dan padat, paha nya putih mulus,ukuran toketnya 36C. Kadang-kadang aku suka curi-curi pandang pada toket, paha ataupun pantatnya, mengetahui hal itu Bu Lina hanya tersenyum tapi senyuman yang binal.
Sampai pada hari sabtu siang ketika kami mengobrol sambil duduk di karpet, dia hanya memakai daster terusan sebatas paha, aku iseng menggodanya
"Bu, pake baju nya seksi amat, ga takut di perkosa sama saya ?", sambil tanganku mengelus paha putih nya.
Bu Lina menjawab di luar dugaan, "ooh, gitu yaa, tapi suka kan ?", lalu Bu Lina meneruskan kata-kata nya
"Ga, ga takut kok, silahkan aja mau perkosa ibu mah, paling ibu teriak keenakan !".
Mendengar hal itu, tanpa basa-basi tanganku langsung meremas memeknya dan aku tubruk dia, sehingga dia jatuh terlentang dan tubuhnya aku tindih serta ku gesek-gesekan kontolku ke memeknya masih memakai celana dalam. Kejadian itu membuat Bu Lina kaget dan meronta tetapi rontan lemah seorang wanita yang ingin di entot, lalu Bu Lina berkata,
"Eeits, tapi ada syarat nya !".
"Apa syarat nya ?", kataku sambil tanganku terus meremas toketnya
"Bayarin kontrakan ibu bulan ini, maka kamu bebas perkosa ibu sampai puas".
"Okee, setuju dan ibu harus siap diperkosa sama saya kapanpun dan dimanapun", kataku.
Lalu aku cium dengan buas bibirnya, dia hanya bisa melenguh,
"Eeemmhh... emmmhhh", Bu Lina melepaskan ciumanku lalu dia berkata.
"Ambil dulu uangnya dong, nanti dah itu perkosa ibu", kata Bu Lina sambil mendesah.
Aku bangkit lalu mengambil uang sejumlah 300rb lalu aku serahkan kepada Bu Lina.
"Jadi sekarang gimana ? mau perkosa ?", kata Bu Lina sambil membuka lebar2 paha nya, terlihatlah gundukan memek nya yang tembem yang masih menggunakan celana dalam serta paha putihnya yang mulus.
"Lagian ibu juga sudah lama ga ngerasain kontol dan sudah lama memek ibu enggak di entot", sambungnya.
"Woooww, ibu sekarang bicaranya jadi kotor ya", kataku.
"Biarin aja, supaya tambah binal dan supaya kamu makin nafsu sama ibu !", katanya.
"Gimana, mau ga perkosa ibu ?", tanya Bu Lina.
"Enggak ah. ga mau, tapi saya akan entot memek ibu sampai lecet !", kataku.
Sejurus dengan itu, aku sergap dia dengan melumat bibirnya, kami berciuman, saling melumat bibir, air liur kami saling bersatu dan saling lilit lidah. Tanganku pun tidak tinggal diam, menyusup ke balik celana dalamnya, mengelus memek dan itilnya. Mendapat serangan seperti itu, Bu Lina mendesah,
"Aacchh... emmhh... eeeemmhhh... aacchhh, oohh nikmat banget !", serunya.
"Oohhhh... teeeruuuuss, iyaa itu itil ibu, oooocchhh... elus teruuuuss".
Tangan Bu Lina langsung meremas kontolku yang sudah ngaceng.
"Aaacchh, nikmat Bu", kataku.
Tanganku tak hanya mengelus tapi jari telunjuk dan jari tengahku mencoba untuk mengobok-obok ke dalam memeknya, ternyata memeknya sudah basah bahkan karena banyaknya, cairan pelumas sampai meleleh keluar. Cerita Sex Dewasa
"Memek ibu udah banjir, Ibu sudah ga tahan ya pengen di entot ?", bisikku pada Bu Lina.
"Ooohhh... eeemhhh, iya Bud, ibu pengen di ngentot sama kontol kamu nihh... acchh", balasnya.
Mendengar hal itu tanganku langsung mengobok-obok memek tembemnya dengan kecepatan tinggi.
"Aacchhh... aacchhh... ooohhmmmm... aaacchh, yang kenceng Bud !".
"Ooowhhh... aaacchch... terus kocok memek ibu, ooohhhh... entot pake jari kamu Budd... oooohhhh".
Tidak hanya memek yang aku mainkan, susunya pun tak lepas dari jamahan tanganku, putingnya aku pilin-pilin lalu berganti meremas susu besarnya, Bu Lina kewalahan mendapat perlakuaan seperti itu, akhirnya dia mendapatkan orgasmenya yang pertama, tubuhnya kejang-kejang, meliuk seperti cacing kepanasan.
"Aacchh... hhhmmmm, ibu ngecret, aacchhh... oooohhhh...aaccchh", lirih Bu Lina.
Aku biarkan sejenak dia tuk menikmati kepuasannya.
"Bu, pindah ke atas yuk, supaya ibu bebas teriak, tapi kunci dulu pintunya", kataku.
Lalu Bu Lina bangkit dan berjalan ke arah pintu, aku tak kuasa melihat pemandangan yang seksi ini, segera aku peluk dia dari belakang sambil mengesek-gesekkan kontolku yang sudah tegang kebelahan pantatnya, tak lupa tanganku bergerilya ke arah toketnya yang ranum, aku remas toketnya dengan gemas, dia hanya mendesah,
"Aarghh... aacchh".
Setelah dia mengunci pintu, aku balikan badannya aku ciumi lagi bibirnya sambil tanganku meremas memeknya yang basah, Bu Lina hanya bisa pasrah lalu aku pegang tangannya dan aku arahkan ke kontolku, dia tau apa yang harus dilakukan, segera dia remas kontolku kemudian dia berjongkok dan membuka celana dalamku serta langsung mengulum kontolku. Bu Lina dengan rakus menyepong kontolku,
"Srruullpp... srruulpp... srlluupp...". suara indah ketika dia memaju-mundurkan kontolku ke dalam mulut nya.
"Eeemhh... eemmhhh... hanget banget mulutmu B, oohhhh niikkmmaaaattt", seruku.
Kenikmatan yang tiada tara ini sedang kurasakan, aku sedang mengentot mulut janda bahenol. Lalu aku pegang kepalanya dengan kedua tanganku lalu aku bantu dia untuk mempercepat sepongannya, dia tampak kewalahan, air liurnya menetes di sela-sela bibirnya.
"Ooohh... ooohhh... ooommmhh... ooommhhh... ssrruulluupp... ssrruulluupp".
Ternyata tangan Bu Lina tidak tinggal diam, dia mencolok-colok sendiri memeknya.
"Aaaccchhh... aacchhhh... nikmaaattt", seruku.
Segera aku hentikan aktifitas ini lalu aku ajak dia ke atas tuk menuntaskan birahiku.
"Yu, keatas Bu".
Lalu kami berjalan ke arah tangga sambil kupeluk dia dari belakang tak lupa tanganku aktif meremas toket dan kontolku aku gesekan ke pantatnya, sebelum menaiki tangga dengan segera aku loloskan celana dalam Bu Lina sehingga sekarang Bu Lina hanya mengenakan daster mini sebatas paha tanpa celana dalam dan bra.
Aku suruh dia naik duluan, di luar dugaan Bu Lina menggoda ku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya, melihat hal itu dengan gemas aku remas dengan kuat pantatnya dan aku tampar buah pantatnya,
"Plllaaakk... pllaaakkk".
"Aaaccchhh... ooowwww... ssshhh... hhmm", seru Bu Lina.
"Nakal ya, pantat kamu Bu", kataku sambil meremas pantat bahenol Bu Lina.
Sampai di kamar aku suruh Bu Lina nungging atau dalam posisi sujud, dengan segera dia melakukannya lalu dia berkata,
"Ayo cepetan Bud... Entot memek ibu, memek ibu udah gatel pengen di entot nih".
"Tenang Bu Lina ada saatnya, sekarang saya masih ingin bermain-main dulu sama memek dan itil ibu".
Dengan segera aku remas pantatnya silih berganti lalu aku sapukan lidahku pada lubang memeknya, trus aku masukan lidahku pada memeknya, mendapat perlakuan itu Bu Lina blingsatan tubuhnya bergetar. Aku terus menjilati lubang memeknya kadang-kadang aku gigit dengan gemas bibir dalam memeknya.
"Oooccchhh... hhhmmm... aaccchhh".
"Diapain lagi memek ibu, Bud ? ooccchhh... enaaaakkkk".
"Hhmmm... aaccchhhh".
Tanganku tidak diam, aku elus-elus lobang pantatnya, trus aku ludahi lubang pantatnya dan dengan jari telunjuk, aku masukan ke dalam lubang pantatnya. Bu Lina mengerang kenakan dan,
"Aaacchhhh... Ooohhhhhh... Ibu keluar, oohhh... memekku enaaakk... ooohhh... konnntoolll", teriak Bu Lina.
Bu Lina mendapatkan orgasmenya yang kedua, tubuhnya ambruk tertelungkup di kasur, tanpa membuang waktu karena kontolku dan ngaceng banget, aku tunggingkan lagi tubuhnya segera ku masukan kontolku ke dalam memeknya yang sudah sangat banjir lalu aku entot memeknya dalam posisi sujud.
Jangan Lupa Baca Juga : Cerita Dewasa Berkat Rokok Dapat Kenikmatan Dari Janda.
"Oohhh...rasanya kontolmu makin keras dan besar dalam memekku, oohhhh... setubuhi aku... oh entotanmu enak, Ooohhhh... ewee teruuss memekku... aaaccchh". Bu Lina meracau ga karuan.
"Memek ibu tebal, memek ibu enak dientot, kontolku keenakan Bu".
"Oohhh... Budiii... aku bisa ketagihan dientoti kontolmu Budd, oohhh... enak Budd entot trusss budd".
"Aku juga Bu Lina, enak sekali mengentoti memek Bu Lina, aku juga pasti ketagihan ngentot sama kamu Buu".
"Oohhh.. Herriii aku ketagihan kontol mu".
"Ohh Buuu Linaaa... aku ketagihan memek dan ittiill mu Buuu".
"Ooohhhh Bu Lina memekmu enak dientttoott".
"Aaacchhh... Hhmmm... yaaahh... entoottt teruuss".
Dengan buas aku genjot memeknya dengan cepat, pantatnya aku remas dengan keras kadang aku tampar sehingga Bu Lina memekik.
"Aaaacccchhhhhhhhh... ooooohhhhhhh".
"Ooohhhhh Lina, aku haamiili kamu".
"Akan ku buat kamu bunting, Bu Lina, ooocchhh... memek kamu sedapp... memmeeeekkk, aacchhh... mmeemeeeeeekkkk", sedikit ku berteriak.
Bu Lina pun tak kalah, dia menjawab dengan kata2 kotor.
"Iiyya Bud, hamili Ibu, buntingin Ibu Budd... memek Lina enaaakk ya ? oooccchhh... aaaahhhh... memek sama itiil ibu buat kamu semuanyaaa... aaaacchh...", jeritnya.
Aku terus memompa memek Bu Lina dan Bu Lina mengimbanginya dengan menggoyang-goyangkan pantatnya, kontolku terasa ennaak seperti di pijit oleh memek nya.
"Aaacchhh Linaaa... dapett... acccchhhhh".
Mendengar hal itu semakin cepat dan semakin dalam aku hujamkan kontolku kedalam memeknya, dia mendapatkan orgasmenya yang ketiga.
Lalu aku balikan tubuh semoknya, sekarang posisi Bu Lina terlentang dan dengan posisi konvensional aku masukan kontolku ke dalam memeknya. Dengan kecepatan tinggi aku entot memek Bu Lina, Bu Lina telihat pasrah, karena tubuhnya sudah lemas, aku terus mengewe memek janda ini sampai puas.
Sekarang dalam posisi yang sama aku repatkan kakinya sehingga terasa sempit sekali lubang memeknya dan aku miringkan tubuh Bu Lina dengan begitu aku leluasa meremas pantat bahenolnya dan memilin puting toketnya.
Rupanya birahi Bu Lina naik lagi ditandai dengan desahan dan erangan erotis serta mengimbangi nya dengan menyedot-yedot kontolku dengan otot-otot memeknya. Tubuh sekel ini meliuk-liuk bagaikan ular, kepalanya menengadah keatas, matanya merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara dalam memek tembemnya. Cerita Sex
"Oohhhh Bu Lina enak sekali ngewe sama kamu, aku ingin memek kamu Bu Linn... Oohhh... ooohhhh memeeekkk... ooohhh... memek enaaakk", desahku.
"Aacchh kontol kamu panjaang dan besaarr, enak banget memek akuu... enttoot truuuss....ewe truuus memekkuu... oooohh".
"Oocchhh konttolll kamuu enak banget, kamuuu, oohhhh... kkonnnnt ttooolllll enaakk bangett memekkk aku di eeenttooottt... oooohhh".
"Oohhh... Bu Lina aku keenakan Bu... oohhh... kontolku rasanya mentok Bu... oohhh... enaknya Bu, ohhhh... Bu... Bu Lina... maniku juga lagi banyak Bu... oookkkhhh... Bu...".
"Ookkkkhhh Budiiii... Oohhh... Budiii...aku suka sama kontollmuuu... aku suka manimu banyak Budiiiii...".
Lalu tiba-tiba aku merasa kontolku diperas dan dihisap lobang memek Bu Lina.
"Oookkkhhh... Bu... Oookkkkhhh...", erangku tak kuasa menahan nikmat.
"Iya sayang...Oohh. Budiiii...enaknya...".
"Ohh.. enak sekali, sayang..", kataku sambil mempercepat gerakan kontolku karena sudah mulai terasa ada sesuatu yang ingin keluar seiring rasa nikmat yang aku rasakan.
"Buuuu...aku mau keluar Bu...".
"keluarkan saja di dalam memekku, sayang.. semprot rahimku... aaaahh Budiiii...", kata Bu Lina sambil mempercepat goyangan pantatnya.
"Oohhh akan kusembur rahimmu Bu Lina... aku akan semprot maniku sebanyak-banyaknya dalam rahimmu Bu... ooohhh... ohhh... Bu... ohhh Lina.. aku akan membuatmu hamil Linaaaa... aku akan membuntingimu Linaaa... Oookkkhhhh...".
"Iya Budiii... entoti akuuu... okkhhh... entotin memekkku kencengg... keluarkan manimu sebanyaknya... sirami rahimku... oohhh... hamili aku... entoti sampai aku bunting... aku pasti hamil oleh manimu... oookkkhhh.... aku rela kamu entot sampai hamil...".
Kupercepat kontolku keluar masuk memeknya sambil meremas buah dadanya, lalu tak lama kemudian kudesakkan kontolku sedalam-dalam ke memeknya..
"Croott ! Croott ! Croott !".
Air maniku menyembur sangat banyak di dalam memeknya seiring rasa nikmat dan nyaman kurasakan. Aku terus desakkan kontolku dalam-dalam kedalam rahim Bu Lina sambil kukerahkan otot dan nafasku agar maniku keluar sebanyak-banaykanya. sampai kurasakan air maniku habis keluar. Aku lakukan semua itu sambil mengulum bibirnya.
"Ookkhhh...Budi banyak sekali spermamu... Oohhh... rahimku merasa hangat oleh manimu... Ookkk... semprot terus pejumu yang banyak... aaahhh iya... oookkkhh ya", kata Bu Lina sambil meliukkan pinggulnya.
Aku merasa lobang memeknya meremasi dan menghisap batang kontolku. Kepala kontolku serasa diemut-emut oleh memeknya. Bu Lina seolah ingin memeras spermaku sebanyak-banyaknya.
"Ookkhhhh... aku juga keluar Budiiii", desahnya.
"Ookkhhh... aku enak memek aku puas... akkkhh... enaknya memek ku".
Lalu akhirnya irama pergelutan badan kami berhenti. Ia mendesah dan memeluk kepalaku dalam dadanya.
Nafas kami memeburu, lalu bisikkanya terdengar lirih.
"Kontol kamu enak, kontolmu besar dan panjang sayang, aku suka ngentot sama kamu".
"Ibu juga hebat, memek ibu tebal dan tembem susumu besar Bu. Tubuh Bu Lina semok dan mulus, memek ibu enak dientot", kataku lirih.
"Kapan pun kamu mau, aku mau dientoti kamu, aku suka birahimu, Kontol kamu besar dan panjang. Aku bisa ketagihan ngentot sama kamu", kata Bu Lina sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.
"Aku juga suka sama Bu Lina, aku juga suka birahimu, aku juga suka ngentoti ibu kapan saja. Oohhh", kataku sambil meremas toketnya.
Di sela2 kenikmatan yang kita raih, aku bertanya padanya.
"Bu, kenapa ibu berubah binal seperti ini?", kataku.
"Ooohh, memang dari dulu pertama liat kamu, ibu dah suka dan nafsu sama kamu, ibu sering berandai-andai bisa ngentot sama kamu, malahan ibu sering onani pake jari ibu sambil menbayangin sedang di entot sama kontol kamu".
"Oohh gitu yaa".
"Mulai sekarang aku bisa ngentotin memek ibu kapan pun ibu mau..."kataku sambil ngegerayangin memeknya.
"Ok, mulai saat ini tubuh ibu milik kamu sepenuhnya, kamu bebas ngelakuian apa aja sama tubuh ibu", balasnya.
"Susu ibu, bibir ibu, memek ibu, itil ibu, pantat ibu, bahkan kalo kamu mau lubang pantat ibu bebas kamu mau apa2in", desah Bu Lina sambil meremas kontolku.
"Ibu rela kamu perkosa, ibu rela kamu entotin memek ibu, ibu rela kamu ewe pantat ibu", sambung Bu Lina.
"Mulai saat ini ibu harus telanjang di rumah ini supaya klo aku mau ngentot tinggal masukin aja ke memek ibu, ookk ? ", perintahku.
"Trus kalau mau pake baju atau celana harus yang bikin kontol aku ngaceng, seperti cuman pake bra sama celana dalam aja, pake baju yang ketat tanpa pake bra supaya puting susu ibu tercetak, pokoknya kalau pake baju ga usah pake bra", kataku.
"Lalu kalo pake celana sama harus yang ketat tanpa pake celana dalam, kalau pake legging harus ketat banget, klo pake daster harus yang pendek banget lebih seksi pake celana pendek yang sebatas memek", sambungku.
"Iyaa deh, akan ibu lakukan apa mau kamu, demi kontol kamu ngaceng terus stiap hari dan bisa ngentotin memek ibu", godanya.
"Satu lagi Bu, aku ingin liat ibu onani di depan aku, aku ingin liat ibu mencolok-colok memek ibu pake tangan ibu sendiri !", pintaku.
"Oke sayang akan ku lakukan smua permintaan kamu tapi dengan 1 syarat, ibu ingin kamu slamanya ngentotin memek ibu. Ok ?", balasnya
"Oke memek ku yang tembem", kataku sambil memasukan 2 jari ku ke dalam memeknya lalu mengobel-kobel isi memek Bu Lina.
"Aaacchhh... ooohhh... udah dong budiii... memek ibu sudah lemes banget nihh", lirihnya.
Akhirnya karena kelelahan kami pun tertidur dan tak terasa waktu sdh menujukan pukul 16.30, aku pun terbangun lalu menyandarkan tubuhku pada dinding sambil mengelus-elus kontol, pas menoleh ke samping Bu Lina sudah tidak ada di tempat tidur lalu aku memanggil nya.
"Buuu, Buuu, bu Lina", panggilku.
"Iyaaa, bentar lagi ke atas", serunya.
Tak lama kemudian Bu Lina kembali ke kamarku sambil membawa nampan berisi secangkir kopi susu dan segelas teh hangat serta pisang goreng tapi yang membuat kontolku ngaceng lagi adalah dia memakai tanktop putih super ketat sehingga toketnya membentuk sempurna dan puting susu nya tercetak dengan jelas serta terlihat dengan jelas belahan toketnya.
Sedangkan bawahannya memakai legging ketat sebetis terlihat pula gundukan memek tembemnya serta belahan memek nya tercetak pula. Dengan lenggokan erotis dia menghampiriku yang sedang duduk lalu menyimpan nampan di sebelahku
"Nih ibu buatkan kopi susu sama pisang goreng".
"Waah, makasih bu", seruku.
"Bu, pake bajunya seksi amat, bikin kontol Budi ngaceng aja".
"Yaaa, iyaa lah kan supaya kamu terangsang trus bisa ngentotin memek ibu lagi", jawabnya.
"Eemmhh, sini dong, saya pengen susu nih", kataku sambil menyalakan sebatang rokok.
"Ibu, boleh ngerokok ga ?", tanya Bu Lina.
"Jangan dong Bu, bahaya buat ibu", jawabku.
"Ini, rokok yang bisa ngeluarin pejuh", balasnya sambil meremas kontolku lalu langsung menyepongnya.
"Aaacchhh, dasar binal kamu, Lin...", kataku keenakan.
Aku pun tak kalah tanganku langsung mengelus-elus memek Bu Lina dari luar legging. lalu Bu Lina bergeser sehingga sekarang posisinya seperti 69. Bu Lina masih menyepong kontolku kadang2 biji pelirku dia hisap-hisap atau dia kulum, aku sungguh sangat keenakan, hanya desahan yang terdengar, lama-lama memek Bu Lina basah juga karena aku terus mengobel2 terlihat di bagian legging tempat memeknya basah kuyup. Tanpa membuang waktu aku telanjangi Bu Lina dan langsung aku ewe memeknya, Bu Lina mendesah keenakan. Cerita Seks
"Aaacchhh... eeemmmhhh... ooohhhh... Budiii entot memek ibuuuu... aaaccch", ceracau nya.
"Ooohhhhh... aaacchhh... entooot yang kenceng Buddd... ooohhhh... memek aku milik kamu, oooohhh".
"Bu, enak bangeet ngewe sama ibuuuu, ooohhhh... ooohhh... memek Lina.. memeeeekk", teriaku.
"Iyaaaahhh, kontol kamu juga eannnaakkk. Lina penggeenn tiiaap hari kamu entttooott".
"Setubuhi ibu sesukamu Buddd... ooohhh... remaass susu ibu", pengennya.
Aku pun segera meremas toketnya, Bu Lina semakin tak karuan, lalu aku kangkangkan pahanya supaya kontolku bisa masuk lebih dalam, terus aku kilik-kilik itilnya terlihat itil Bu Lina semakain mengembang karena terstimulasi, saat aku elus-elus itilnya, Bu Lina mengejang dengan hebat dan sampailah dia ke puncak kenikmatannya.
"Aaacchhhhhhh... Aaarrrgghhhh... Ooohhhh... ibuuuuu... keeeluuuaarr".
"Oooohhhhhhhhh... eeenaaakkk meemeeeekuuu... oooooooooohhhhhhhhhh memek Lina di entttoooott sama kontttollll Budiiiii, oooohh...", jeritnya histeris.
Pertahananku akan jebol, segera aku cabut kontolku lalu aku masukan ke dalam mulut Lina dan Bu Lina dengan cepat memaju-mundurkan kontolku di dalam mulutnya tak lupa tangan Bu Lina meremas-remas biji pelerku, aku sudah di ambang batas karena keenakan dan akhirnya aku sesakkan kontolku dalam-dalam didalam mulutnya serta menahan kepala Bu Lina supaya jangan terlepas dan,
"Croott ! Croott ! Croott !".
Pejuhku keluar di dalam mulut Bu Lina, Bu Lina gelagapan karena tak menyangka akan seperti itu dan mau tak mau pejuhku ditelan oleh Bu Lina.
Setelah kurasa semua pejuh keluar, aku keluarkan kontolku dari mulutnya, Bu Lina tersenyum nakal dan mengeluarkan sesuatu dan ternyata pejuku.
"Yang tadi jatah buat mulut ibu, yang ini buat memek dan itil ibu", katanya sambil mengeluskan pejuku ke memek dan itilnya.
Karena kelelahan akhirnya kami pun tertidur sambil berpelukan.
"Ooohhh aku tidak menyangka akan seindah ini hidupku".
Jangan Lupa Baca Juga : Cerita Sex Ngentot Gadis Berjilbab Ketika Sedang Pingsan.
Nahh guys itu lah Cerita Seks Janda Membayar Kontrakan Dengan Memek. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..