Cerita Dewasa Perselingkuhanku Dengan Adik Iparku

Nih guys kali ini Ceritaseks.asia akan mengulas tentang Cerita Dewasa Perselingkuhanku Dengan Adik Iparku, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan di jamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati Cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.

Cerita Dewasa Perselingkuhanku Dengan Adik Iparku
Cerita Dewasa Perselingkuhanku Dengan Adik Iparku

Cerita Dewasa Perselingkuhanku Dengan Adik Iparku

Cerita Dewasa - Aku sudah menikah, berusia sekitar 30 tahun dengan tinggi 175cm, dan berat 67kg. Namaku Salim. Aku memiliki adik ipar yang masih kuliah di salah satu universitas swasta top di jakarta. Namanya Vera. Ini adalah kisah perselingkuhanku dengan Vera. Vera tingginya sekitar 160cm dengan berat 50kg, berambut panjang dengan warna kulit putih, payudaranya 34B, tidak besar, tetapi sekel. Dan selangkangannya berdaging dengan bau memek yang sangat aku sukai.


Suatu saat dimana aku sedang sendirian di Jakarta karena istriku sedang keluar kota. Aku mengajak Vera berlibur ke sebuah resort di dekat Anyer. Tempat yang indah. Seolah kita sedang berbulan madu. 

Setelah check-in, aku mengajak Vera masuk ke kamar yang indah dan menghadap ke arah pantai. Koper aku letakkan dan kupeluk Vera dengan mesra dan Vera menatapku dengan tersenyum, dan kucium bibir tipis Vera. Vera membalas dengan lembut dan setelah beberapa saat, ciumannya menjadi ganas seolah ingin menelan bibirku. Kumainkan lidahku masuk ke dalam mulut Vera dan napasnya mulai memburu. Kemudian kucium lehernya mulai dari bawah telinga turun ke pundak, Vera merasakan geli dan mendorong wajahku menjauh.

Kemudian kupeluk dia erat-erat dan kurasakan buah dada Vera menempel di dadaku. Vera menempelkan buah dada dan selangkangannya padaku. Pelan-pelan kuangkat kaos yang dipakainya dan kusisipkan tanganku ke pinggang dan pundak Vera. Kuelus-elus punggungnya dan Vera bergumam keenakan. Tanganku terus bergerak naik ke atas ke arah pengait BHnya. Kaitan BH kulepas dan Vera merasakan payudaranya terasa longgar. Putting payudaranya mulai membesar merasakan terbebasnya BH dari tubuhnya.

Dalam keadaan masih berbaju lengkap hanya saja kaitan BH terlepas, tanganku mulai bergerilya ke arah payudara Vera. Kucecup lagi bibirnya dan tanganku mulai menyenggol payudara dan sesekali melintas di atas putingnya. Setiap kali melintas, Vera mengeluarkan suara kaget dan lenguhan tanda sudah terangsang. Vera merasakan memeknya mulai lembab dan basah dan mulai diserap oleh celana dalamnya. Kuangkat kedua lengan Vera dan menarik seluruh kaos dan BHnya melewati kepala dan melemparkan pakaian tersebut ke atas ranjang besar di tengah ruangan. Cerita Sex Dewasa

Vera memandang wajahku dengan mata nanar tanda nafsu mulai menguasai dirinya. Mulutku langsung mencari puting susunya yang sudah membesar. Areola Vera sudah melebar melebihi normal. Pertama kukecup lembut di seputar putingnya memberikan sensasi menggoda. Vera mendesah,

"Iiihh... gak boleh... Sudah ah !", tetapi ia tidak menghindar, bahkan terkesan menyodorkan putingnya ke mulutku.

Dengan lembut dan lincah, kujilat puncak puting payudara Vera sebelah kanan dan Vera mendesah,

"Hmmpppphhhh".

Kemudian beralih ke puting kirinya sambil tangan kiriku mengelus payudara kanan Vera. Tubuhnya yang sudah setengah telanjang, menggelinjang-glinjang. Kubuka kaosku dan sekarang sama-sama bertelanjang dada. Kuangkat kedua lengan Vera dan kuletakkan di pundakku sementara aku memeluk dan mengusap-usap punggungnya. Kedua dada kami bersentuhan dan memberikan loncatan-loncatan listrik. Areola Vera semakin membengkak dan seolah menelan putingnya. Yang keluar dari mulutnya hanyalah desahan tidak beraturan.

Ia merasakan celana dalamnya bagaikan tercelup air karena derasnya cairan memek Vera mengalir keluar. Vera merasakan cairan memeknya mengalir dari lubang kenikmatannya dan berjalan sepanjang bibir mulut memek. Spot di celana dalamnya mulai muncul dan membesar. Vera menutup mata dan membiarkanku merangsangnya habis-habisan. Kancing celana pendek putih Vera mulai kubuka pelan-pelan.

Ketika aku terlalu lama membukanya, Vera dengan tidak sabar membuka seluruh kancing celananya. Terlihatlah celana dalam katun warna merahnya. Tanganku masuk dan mengusap-usap pantat dan pelan-pelan menurunkan celana putihnya ke bawah dan kubiarkan jatuh ke lantai. Celana dalam Vera terlihat basah dari bagian bawah hingga depan pertanda cairan cintanya sudah meluap bagaikan keran bocor. Celana dalamnya lengket dengan gundukan bibir kemaluan Vera dan menampilkan lekukan bibir mayoranya. Vera merasa lubang kenikmatannya menjadi lebih rileks dan membengkak.

Kubuka seluruh celanaku dan aku berdiri telanjang di depan Vera. Ia melihat kontolku yang berdiri tegak dengan penuh nafsu. Aku ambil tangan Vera dan menuntunnya ke kontolku. Ia mulai memegang dan memainkan kontolku dengan lembut. Kemudian, aku mulai mencium dan sesekali menjilat perut Vera dan pelan-pelan mulai jongkok hingga mulutku berada pada ketinggian gundukan cinta Vera. Bau kewanitaan Vera serasa memenuhi ruangan hotel. Bau yang sungguh merangsang dan membuat kamar seperti penuh dengan listrik nafsu seks.

Di tengah gundukan selangkangan Vera, aku mulai mencium lembut mengelilingi gundukan tersebut. Vera merem-melek dan kedua tangannya memegang kepalaku. Jari-jarinya masuk ke rambutku dan sesekali menariknya. Gundukan selangkangannya semakin basah oleh lendir kenikmatan dan jilatanku. Vera mulai mengangkat satu kakinya agar selangkangannya menjadi lebih terbuka. Ia mulai merasa ingin duduk. Tetapi aku memaksanya tetap berdiri dan mulai menurunkan celana dalamnya. Terlihatlah gundukan putih dengan rambut kemaluan yang halus tetapi menutupi bagian bawah bibir mayora hingga sedikit di ujung gundukan cintanya.

Aroma memek yang terangsang sudah sedemikian kuat dan aku harus menahan diri untuk tidak langsung meniduri Vera. Aku ingin memberikan yang terbaik yang belum pernah Vera alami sebelumnya. Kemudian aku tuntun Vera ke arah ranjang dan menelungkupkannya dalam keadaan telanjang bulat. Aku mengambil madu asli yang sudah aku persiapkan sebelumnya dan kuoleskan ke punggung hingga pantatnya. Dengan lidahku, aku mulai menjilat madu tersebut dan membuat Vera melenguh keenakan.

Jilatan-jilatan dan kecupan-kecupan lembut sepanjang tubuh Vera membuatnya sangat terangsang dan mulai bernapas ngos-ngosan. Kakinya mulai digerakkan dan paha dibuka dengan harapan aku akan mulai menyetubuhinya. Sesekali aku sentuh lubang kenikmatannya dan dia berteriak kaget bercampur penuh harap. Tapi aku masih menahan diri dan membuat Vera makin blingsatan. Kemudian kusuruh dia balik badan dan kulihat gundukan selangkangannya. Gundukannya sungguh besar dan terlihat memerah berkilat tanda basah kuyup. Aku mulai menjilat seluruh tubuh Vera. Pahanya mulai dibuka lebar-lebar dan diangkat ke atas menunjukkan lubang kelaminnya yang kemerahan dipenuhi cairan kenikmatan.

Aku bergeser di atas tubuhnya dengan sengaja menempelkan kontolku yang berdiri tegak. Aku cium bibir Vera sambil sesekali kontolku menyentuh selangkangannya. Vera memegang pinggulku dan berusaha menekan pantatku agar kontolku bisa masuk ke memeknya. Tapi, meski kukulum mulut dan dadaku kugesekkan ke payudaranya, kontolku tetap tidak kumasukan. Sesekali kepala kontolku yang sudah memerah tua dan berkilat kutempelkan ke bibir memeknya. Vera memohon dengan sangat,

"Beib, masukkin donk... Aku sudah ga tahan nih, iiihhh.. ayo masukin... diitung sampai tiga kalau ga mau masuk, ga usah lho", sambil mendesah-desah.

Kubiarkan kepala kontolku bergeser membuka bibir memeknya hingga masuk bagian kepalanya saja dan Vera berteriak kecil. Tapi kemudian kutahan lagi. Kepala kontolku sudah dipenuhi cairan lendir Vera. Kemudian aku turun ke selangkangannya dan mulai menjilat klitoris dan membuka bibir memek Vera dengan lidah. Setiap sapuan lidahku membuat Vera kelojotan dan akhirnya aku memasukkan lidahku ke permukaan lubang memek Vera. Kusedot, jilat, cium dengan ganas, dan seluruh tubuh Vera mulai menegang dan akhirnya berteriak keras sekali mencapai orgasme.

"Beib ! Beib ! Aduh enak pisan !! Sayang.. Aku sayang ma kamu.. Enak beib… Aaaaahhhhh", dan keluarlah cairan kenikmatannya membasahi ranjang dan mulutku.

Vera terus menekan kepalaku ke selangkangannya sambil menahan napas yang memburu,

"Aaaahhh…Hmmm... !", Setelah beberapa detik, tubuh Vera mulai rileks kembali.

Aku tidak berhenti tetapi justru meneruskan jilatan2ku sepanjang bibir mayoranya. Klitorisnya sudah kemerahan dan bengkak dan sangat2 sensitif. Aku mulai menjilat dan menyedot klitorisnya dengan hati2 agar Vera tidak merasa kesakitan. Dalam waktu beberapa saat, Vera mulai ON lagi. Napasnya mulai memburu dan kakinya digerak-gerakkan keluar. Pantatnya diangkat agar lidahku bisa makin memainkannya. Aku berhenti sejenak dan melihat puting susu Vera membesar dan mengeras berwarna merah muda.

Sekarang kedua paha Vera aku angkat dan pelan-pelan kontolku mulai kutempelkan ke selangkangan Vera. Kepala kontolku mulai membelah bibir memeknya dan mengarah langsung ke lubang kenikmatannya. Vera mendesah pasrah ketika kontolku mulai memasuki lubang memeknya. Betapa nikmatnya memasuki lubang yang basah kuyup oleh lendir cintanya. Aku memasukkan dengan mudah sampai setengah kontol dan Vera mulai mendengus. Dengan cepat aku memasukkan kontolku masuk ke dalam memek Vera and ia menjerit kecil.

"Aaaahhhh...!".

Akhirnya kita bersatu menjadi satu tubuh. memek Vera makin becek dan keliatan cairan yang berwarna agak putih. Terdengar bunyi,

"Srep... srep... srep... dan cek... cek... cek...".

Vera menutup mata dan merasakan rangsangan dan kenikmatan yang luar biasa.

Baru kali ini, ia memberikan tubuh dan hatinya seutuhnya dalam permainan cinta ini. Sambil memompa memeknya dengan kekuatan penuh, aku mencumbu bibir tipisnya. Tetapi lama-lama ia tidak bisa bercumbu dan menghindar dari ciumanku karena yang keluar hanyalah,

"Aaahh... aaahh... aaahh…".

Vera menutup matanya dan berkonsentrasi pada sensasi memeknya. Aku mengangkat kedua kakinya ke atas pundakku dan membuatnya merasakan seluruh kontolku di dalam memeknya. Aku semakin dalam masuk dan Vera makin kehilangan kontrol. Ia mendadak berteriak-teriak,

"SAYANG....! Aaahhhh... aaaahhhh...!", dan kali ini mengalami orgasme yang lebih hebat dari sebelumnya.
Seluruh memeknya mengejang dan memeras kontolku di dalamnya. Kepalanya terangkat dan matanya melihat mataku dengan penuh nafsu membara. Sungguh pemandangan yang indah. Vera yang cantik dan polos dengan tubuh agak semoknya, tetapi sangat berbau seks, berada di bawah tubuhku dan kontolku sedang menikmati setiap relung liang sanggamanya. Akhirnya aku biarkan kontolku mengeras sekeras kayu dan bisa kurasakan membesar 120% dan akhirnya aku merasakan seluruh tubuhku menegang dengan buah zakarku menjadi bergetar dan tanpa bisa kutahan kusemprotkan spermaku ke dalam rahim Vera dengan deras. Vera merasakan siraman spermaku dan mengalami kenikmatan lagi. Vera meracau, Cerita Seks

"Beib.. aku pengin punya anak dari kamu.. Beib terus… Aahhh...!".

Dan setelah kekeluarkan orgasmeku yang luar biasa di dalam rahim Vera, kita berdua istirahat dan keadaan kontolku di dalam memeknya.

Pelan-pelan dari liangnya keluar cairan spermaku dan lendir cinta Vera membasahi ranjang hotel. Kukecup pelan puting Vera dan aku rebah di atas tubuhnya. Setelah kontolku mengecil dan keluar dengan sendirinya dari memek Vera, aku menarik Vera ke kamar mandi. Permainan belum berakhir.

"Sekarang kita mandi sama yuk", Kemudian kita berdua berdiri telanjang di bawah shower.

Setelah distel air hangat yang mengucur keluar, aku mulai membasahi seluruh badan telanjang Vera. Dengan sabun di tangan, aku mulai menyabuni tubuh indahnya. Dari atas, turun ke payudaranya dan aku mulai mengusap-usap kembali payudara dan putingnya. Vera memprotes,

"Iihhh.. sudah deh".

"Kenapa? Gak mau? Bener nih sudah cukup? Nanti kita stop lho".

"Hmmm.. iya..", tetapi aku tetap meremas dan mengelus-elus puncak payudaranya.

Vera berusaha menghindar dan aku meneruskan menyabuninya ke bawah. Di bagian selangkangan, cairan lendirnya masih mengalir membasahi permukaan memeknya. Aku mulai menyabuni dan bermain di klitorisnya.

"Aaahhh.. sudah deh", ucapnya sambil merem melek.

Ketika mulutnya terbuka, langsung aku kecup dia. Melihat Vera begitu bernafsu, aku mulai terangsang lagi dan kontolku mulai mengeras kembali. Kali ini, aku menyuruh Vera  berbalik dan di bawah pancuran shower satu tanganku mengusap dadanya dan satu lagi memegangi dan memelintir klitorsnya. Vera mengejang dan aku suruh dia agak merunduk. Kubuka pantatnya dan terlihat lubang anus dan memeknya.

Aku memasukkan jariku ke memeknya yang masih licin. Seluruh jariku kumasukkan. Satu jari, dua jari dan kutemukan G-spotnya dan mulai memijatnya. Vera mendongak sambil mengerang-ngerang. Kedua tangannya menempel ke kaca shower box. Kumasukkan kontolku ke dalam memek Vera dari belakang dan Vera menjerit gembira. Mulailah kupompa dari belakang sambil kedua tangan tetap memegang puting dan klitorisnya. Vera berteriak2,

"Aaaahhhhhh… ahaaaaaaahhhhhh… aaaahhhh…", seluruh tubuh mengejang.

Dan sekali lagi Vera berteriak,

"Beib.. aku sayang ka….aaaaahhh !", dan Vera menggerinjal-grinjal tubuhnya dan bergetar seperti orang ayan.

Kontolku masih tegak berdiri dan aku beristirahat sejenak. Kemudian aku mulai memompanya dan setelah Vera hampir mencapai orgasme, aku cabut kontolku dan duduk di atas closet. Aku menarik Vera dan mendudukkannya di atas kontolku. Vera tidak sabar dan menuntun kontolku diarahkan ke lubang memeknya. Vera menduduki kontolku sambil menghadap diriku dan mulailah dia berganti memompa diriku. Lama2 aku tidak bisa menahan lagi dan aku bersuara,

"Sayang, aku sudah hampir keluar.. aku semprot lagi ya…", Vera mendengus.

"Hheegghhhh…", Akhirnya kontolku menyemprot ke dalam memek Vera bersamaan dengan dia menjerit kencang.

"AAAAAAHHHHH !", dan cairan spermaku masuk ke relung-relung rahim Vera.

Kemudian Vera tetap duduk di pangkuanku dan memelukku sambil mencium bibirku.

"Aku suka banget… Semoga bisa tiap hari kayak gini..".

Kontolku keluar dari memeknya dan cairan kenikmatan yang sudah bercampur sperma mulai mengalir keluar membasahi pahanya.

Setelah beberapa saat istirahat, kita meneruskan mandi dan berbaring tidur di ranjang berpelukan selama setengah jam dalam keadaan bugil. Sore itu, kami jalan-jalan sepanjang pantai depan hotel. Ketika malam tiba, kami makan candle light dinner di restoran hotel tersebut.

Setelah makan, sambil bergandengan tangan kami menyusuri pantai mendengar deburan ombak. Pantai tidak banyak orang lalu lalang. Semakin jauh kami melangkah dan tidak seorangpun yang tampak. Di belakang cahaya terlihat samar-samar. Kami berpelukan dengan Vera menyandarkan dirinya padaku. Kemudian pada bagian yang agak menjorok ke dalam dengan satu sisi ada batu, kami duduk. Aku memeluk Vera dan mulai mencium bibirnya lagi.

"Sudah ah..", sambil tersenyum Vera menghindar.

Tetapi ketika tanganku mulai menyentuh payudaranya, Vera membiarkan saja. Kemudian tanganku mengusap2 paha Vera dan menuju ke selangkangan.

"Nanti ketauhan orang loh..".

"Gpapa... Sepi lebih seru kan, di udara terbuka. Kamu belum pernah kan?", Aku mulai mengarahkan ke selangkangan Vera.

Kemudian aku membuka paha Vera dan mulai mencium dan menjilat-jilat pahanya hingga keselangkangan. Kemudian aku mulai mendorong Vera berbaring dan mencumbunya.

"Jangan di sini..".

"Sstt.. jangan ribut. Nanti ketahuan". Tanganku mulai memainkan susu Vera  dari luar kaosnya.

Kuangkat kaosnya dan terlihat BHnya. BH yang menutupi payudara kenyalnya kuangkat dan langsung kujilat puting susunya. Vera mendesah. Tanganku kemudian ke leher Vera dan melepaskan ikatan beha bikininya. Seketika itu juga, Vera merasa bebas. Payudaranya tidak ada yang menopang. Dengan sekali tarik aku melepas BHnya dan melepaskan kaosnya. Vera berusaha menutupi kedua susunya dengan kedua tangan. Langsung aku lepaskan kancing celana hot pantsnya dan menarik ke arah kaki. Vera berusaha mempertahankan, tapi itu berarti ia melepaskan pegangan payudaranya. Mulutku segera menyosor kedua puting bergantian dan Vera langsung melenguh.

'Nanti ketahuan lho.. di kamar aja".

Tapi ketegangan ini menyebabkan Vera sangat terangsang.

Celana dalam bikininya terasa basah oleh lendir yang mulai muncul lagi. Dengan cepat hot pants dan celana dalamnya aku tarik hingga lepas dari pahanya. Vera bugil telentang di atas hamparan pasir sambil menatap wajahku dengan nanar. Aku segera membuka celanaku semua hingga bugil dan membuka paha Vera lebar-lebar. terlihat di cahaya bulan yang temaram liang memek Vera berkilat oleh cairan. kontolku yang sudah tidak sabar dan berdiri tegak mulai mendekat ke lobang Vera.

Aku langsung mencium bibir Vera dan kepala kontolku mulai membelah bibir memeknya. Begitu ketemu lubang kenikmatannya, aku langsung memasukkan dengan cepat dan Vera berteriak tetapi tertahan oleh mulutku yang french kiss dia. Kembali aku dan Vera menjadi satu tubuh. Kita menikmati persetubuhan ini dan merasakan jantung kita menjadi satu. Kontolku bersarang di liang sanggama Vera dan gua kenikmatannya bagaikan banjir bandang dengan mengharapkan persatuan dalam cinta dan seksual.

Vera mulai ngos-ngosan dan aku memompa memeknya makin lama makin cepat. Kemudian seluruh tubuh Vera menegang dan napasnya tidak beraturan. Kadang berhenti kadang napas cepat lagi. Vera merasakan puncak kenikmatan tinggal sebentar lagi, ia menutup mata dan mencengkeram tubuhku dan mencakarku. Kedua kakinya menjepit paha dan kakiku dan berusaha menekan makin masuk seolah ingin menelan seluruh diriku masuk ke dalam rahimnya. Dan mendadak, Vera berteriak-teriak karena orgasme yang panjang bagaikan gelombang menghantam Vera mulai dari memeknya, naik ke rahimnya, perut, payudara, tangan dan kaki dan Vera menancapkan kukunya ke punggungku dan akhirnya mendesis seolah kesakitan dan melotot.

"Mmmpphhhhhh...", otot-otot memeknya terasa mengeras dan menahan kontolku di dalamnya dengan cairan yang luar biasa banyak.

Setelah beberapa saat, Vera tenang kembali dan melepaskan jepitan memek dan pahanya. kontolku masih tegak berdiri dengan bangga di dalam saluran senggama Vera . Kulepaskan kontolku dengan cepat, dan Vera merasa geli.

"Aaahh".

Aku langsung gantian berbaring dan menarik Vera ke arahku. Aku suruh Vera berbalik arah membelakangi diriku dan kududukan dia di atas kontolku. Kontolku segera masuk dengan mudah dan Vera berjongkok dengan memunggungiku.

Aku menarik Vera mendekat, satu tanganku memainkan payudaranya, satu lagi memainkan klitorisnya. Vera menahan tubuhnya dengan kedua tangannya. Kemudian kita mulai lagi irama seksual cinta kita. Kali ini Vera yang memegang kendali naik turunnya memeknya ke kontolku. Tetapi kedua tanganku tetap memainkan klitoris dan dan puting susunya. Vera dengan cepat mencapai orgasme lagi.

"Mmmmmppppphhhhhh… say… say… say… hhhmmm… iiihihhhh... sudah ah !", cairannya merembes keluar membasahi seluruh selangkanganku.

Tetapi aku bilang,

"Bentar lagi sayang, aku sudah hampir keluar…", dan kedua tubuh kita bagaikan irama keluar masuk kontolku dalam memeknya.

Tidak lama kemudian, Vera merasakan orgasme akan datang lagi dan aku juga merasa kontolku mengeras 150% pertanda beberapa detik lagi aku akan orgasme.

"Bentar lagi beb... mmmppphhhhh...!", dan dari kontolku muncratlah sperma yang banyak dan Vera berteriak karena orgasme pada saat yang bersamaan.

Aku masih memompa dengan kontol yang sudah menunaikan tugasnya dan Vera berusaha mengambil sisa-sisa kekerasan kontolku di dalam memeknya. Akhirnya kita selesai dan segera beres-beres untuk kembali ke hotel. Vera tidak memakai BH dan celana dalamnya. Ia memakai kaos dan hot pantsnya. Dan cairan kenikmatannya menetes membasahi pahanya. Dari kaos terlihat tonjolan puting Vera yang menantang.

Ketika di hotel, beberapa orang memperhatikan kita dan Vera sengaja berjalan dengan seksi. Begitu masuk kamar, Vera langsung bugil dan melepaskan semua bajuku. Kita berdua bugil dan Vera langsung menjilat kontolku memasukkan ke mulutnya sehingga berdiri lagi. Aku sudah capai tetapi tetap bisa berdiri lagi. Vera berkata,

"Ini barang kesukaanku. Aku mau tiap hari kayak gini. Aku milikmu beib. Kapanpun kamu mau ngesex, aku pasti siap melayani". Cerita Sex

Itulah kisah pengalaman kita di Anyer selama liburan 3 hari di mana setiap harinya Vera mengalami orgasme hampir 10x dan kecanduan kontolku. Di usianya yang baru 21 tahun, Vera dan aku berusaha mencari waktu utk bersanggama sesering mungkin.

Jangan Lupa Baca Juga : Cerita Seks Ku Setubuhi Istri Teman Baikku.

Nahh guys itu lah Cerita Dewasa Perselingkuhanku Dengan Adik Iparku. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..
LihatTutupKomentar
Cancel